Selasa, 12 September
2017
Mendapat sebuah sharing-sharing dari
para ahli technopreuner dan para ahli-ahli lainnya. pertama-tama, kita
disajikan oleh seorang yang sangat amat pintar di dalam bidang ilmu komputer,
yaitu mas Andrea Sanjaya. Untuk saya yang bisa dibilang amat sangat kepo terhadap sebuah bisnis dibidang
teknologi, sangat amat memerhatikan bagaimana mas jay bisa menemukan sebuah ide
ditengah-tengah perkembangan industri teknologi dan juga dapat memanfaatkan
teknologi untuk perkembangan pertanian yang menurutnya kali ini sedang amat
sangat memperhatikan, sehingga, dari bahasan yang tadi ia paparkan, ia berhasil
mendapatkan keuntungan dari pertanian tersebut. Produk yang mas jay buat
bernama ‘iGrow’, sebuah startup yang bekerja dibidang pertanian untuk petani
tanpa menyusahkan petani dan mempermudah masalah pangan di Indonesia. Dari penjelasan
yang dibeberkan oleh mas jay, jelas bahwa technopreneur amat sangat
menguntungkan, Karena disini kita mengerti bahwa di era modern ini kita tak
perlu lagi untuk bersusah payah untuk kerja di kantor dan sebagainya. Era modern
membuat kita tau bahwasannya, era ini adalah era tersengit sehingga kita akan
bekerja pada suatu platform yang istilahnya ‘ngantor tapi ga ada kantor’, ‘uang
tapi gak cash’, ‘pelanggan tapi ga ada pelanggan’, dan semua usaha kita dapat
diaktifkan hanya pada satu KLIK!-an. Dan itulah yang akhirnya membuat saya amat
sangat ingin mempunyai partner yang menguasai ilmu komputer agar dapat
berbisnis pada startup yang nantinya menjadi lading bisnis untuk para genereasi
millennial. Dan kesimpulan yang dapat saya ambil dari paparan mas jay adalah,
berbisnislah pada platform teknologi, Karena teknologi sekarang ini diakses
oleh seluruh dunia sehingga membuat istilah jika kita berusaha di technopreneur
adalah “pelanggan tanpa batas jarak”
Pembicara selanjutnya datang
dari ibu-ibu yang bekerja pada Indonesia Stock Exchange atau yang biasa kita
kenal sebagai Bursa Efek Indonesia. Namanya beliau adalah Irmawati Amran. Disini,
beliau tidak terlalu menjelaskan tentang bidang yang beliau kerjakan sampai
hari ini. Beliau lebih menjelaskan tentang kiat-kiat untuk menjadi orang yang
sukses, dan sungguh apa yang beliau katakan memang benar, bahwa kita harus
gagal dulu, baru sukses, Karena tak ada orang sukses yang tidak pernah gagal. Kitapun
disuguhkan oleh sebuah video dari seseorang yang amat sangat sukses di luar
sana, yaitu Jack Ma. Seorang owner Alibaba Group dan orang terkaya di china. Ia
menceritakan bahwa setidaknya ya sudah gagal sampai 58 kali, dan yang paling
amat sangat menyakitkan adalah dimana ia tidak diterima sebagai pegawai dari
McDonald, padahal, pada saat itu ada 24 orang yang melamar kerja, dan ternyata,
hanya 23 pegawai yang diterima bekerja pada perusahaan makanan cepat saji asal
amerika itu, dan 1 yang tidak diterima adalah Jack Ma, orang terkaya se-China
sekarang. Dan itu membuktikan bahwa usaha keras yang kita kerjakan pasti dan
amat pasti membuahkan hasil, entah itu sekarang, nanti, atau kapan-kapan. Dan ternyata,
Jack Ma pun sudah 28 kali mengajukan registrasi masuk untuk ke universitas
Harvard amerika, universitas terbaik nomor 1 di dunia. Jack Ma pun harus
menerima hasil pait yaitu 28 kali berturut-turut ditolak oleh pihak universitas
Harvard. Sehingga ia pun harus berjuang pada sesuatu yang tak sebagus dan
seindah yang ia impikan. Tapi hasilnya sekarang, ia menjadi orang yang lebih
kaya daripada orang-orang yang diterima di Harvard, ia menjadi lebih sukses
daripada orang-orang yang berada di Harvard, Karena hati kecilnya terus berkata
bahwa, usaha tak pernah menghianati hasil. Dan sekarang ia pun sukses.
Pembicara selanjutnya
datang dari trainer ESQ 165 yang minggu lalu menjadi salah satu dari 3 trainer
yang melatih angkatan generasi emas 5 ESQ business school. Ka Kemas Aditya. Entah
disuruh apa, tapi kali ini ka kemas menjelaskan tentang bela negara, agar para
mahasiswa baru mempunya jiwa nasionalisme dan patriotisme. Dan disini kita
ditekankan untuk mengetahui dan sadar akan keberadaan Indonesia di mata dunia. Karena
di 2045 nanti, Indonesia menjadi salah satu negara adidaya di dunia. Menurut majalah
Times, Indonesia berada di urutan ke-7 sebagai negara adidaya. Dikarenakan rakyat
Indonesia saat ini berada di generasi muda. Maka dari itu, menurut penelitian,
umur 45 adalah masa kejayaan atau keemasan dari sebuah manusia, dimana ia
mendapatkan segalanya, maka dari itu, di generasi saya lah, nasib Indonesia nantinya
ditentukan, nasib Indonesia di taruh di punggung kita semua wahai generasi
emas. Dan kenapa 2045? Karena nantinya pun, 2045 adalah tanda 100 tahun
kemerdekaan Republik Indonesia. Dan kitapun disadarkan bahwa betapa pentingnya
memiliki pemikiran ‘apa yang sudah kita berikan pada Indonesia?’. Karena sesungguhnya
Indonesia sudah memberikan apapun yang ada bagi rakyatnya, dan kita sebagai
rakyat, harus tau untuk apa kita di Indonesia, kenapa kita di Indonesia, dan apa
yang dapat kita berikan pada bangsa tanah air ini. Kita pun akhirnya menuliskan
impian-impian kita kembali. Seperti flashback ke belakang dimana kita masih
polos dan impian apa yang ingin kita lakukan untuk memberikan sesuatu pada
bangsa yang kita pijak ini. Dan akhir kalimat, sebuah pertanyaan muncul dibenak
saya, ‘layakkah saya menjadi rakyat dari bangsa yang besar dan hebat ini?
setelah tidak ada yang dapat saya berikan selama 18 tahun.’
Topik terakhir dari
pembicara terakhir di acara stadium
general datang dari topik yang menurut saya amat sangat sensitive di Indonesia.
Karena masih banyak yang tak teredukasi dan menyebabkan Indonesia berada di
keadaan darurat. Ya, pak Dik Dik Kusnadi, wakil dari Badan Narkotika Nasional
yang menjadi pembicara, memelekkan mata kita terhadap dampak dan fakta-fakta
narkoba yang ada di Indonesia saat ini. Sore itupun ya menyebut bahwa Indonesia
berada pada ambang ‘darurat narkoba’ dikarenakan maraknya narkoba dikonsumsi
oleh rakyat Indonesia yang sampai saat ini belum teredukasi oleh pemerintah. Dan
hasil pahitnya pun harus kita ketahui dengan situasi tersebut di Indonesia. Pak
Dik Dik menjelaskan banyaknya jenis narkoba baru yang masuk ke Indonesia. Dan yang
mengirim adalah negara adidaya sekarang, yaitu China. Oknum mereka
menyelundupkan 250 ton sabu dan lain lain ke Indonesia. Dan untuk informasi mu,
hanya 10 sampai 25 ton yang baru ter-razia oleh pihak BNN dan polisi. Sedangkan,
sisanya sudah tersebar di nusantara ini. Betapa mengerikannya efek dari narkoba
ini. Dapat merusak suatu keluarga dengan amat sangat tragis. Karena para
pengguna tidak akan bisa lepas dari obat terlarang ini, sehingga mereka akan
mencari cara untuk tetap bisa mendapatkan obat tersebut, dan kali ini, saya
baru tau bahwa sakau itu membuat para pengguna merasa badannya tersakiti. Dan itu
membuat saya amat terbuka bahwa betapa berbahayanya narkoba, Karena ketika kita
masuk kedalam jaringan narkoba, kita menggunakannya, tidak ada jalan lain
selain 3 jalan ini, yaitu rumah sakit jiwa, penjara, kuburan. Dan sekian untuk
tulisan yang membahas stadium general
hari ini. Sebuah pembicaraan yang membuka pikiran saya. Dan saya berterima
kasih pada pihak kampus dan BEM ESQBS yang membuat acara ini. Hehe